Sabtu, 07 September 2019

It's okay to be different #BerbedaItuBiasa

Sebenarnya ada percakapan bagus dengan seseorang dan itu ngena banget.

"Heran ya kita ini dikit-dikit selalu ribut. Beda dikit aja ribut."
"Ya kamu liat aja dari sekolah dulu kita dibiasakan untuk menghafal bukan kemampuan mempertanyakan. Efeknya, semua harus textbook, selain itu salah. Paham kan point-nya?"

Berawal dari budaya menghafal, kebiasaan yang secara gak langsung menuntun kita untuk berada di jalur yang sama. Merasa kalo beda sedikit itu aneh, salah, dan gak seharusnya. Punya pendapat dan perspektif berbeda itu menakutkan.

Mengungkapkan sesuatu tanpa harus, "Gue bener gak sih?" "Pendapat gue bagus gak, ya? Bisa diterima gak, ya? Pemikiran gue dicela gak, ya?"

Berapa banyak dari kita yang tanpa sengaja menghancurkan mental seseorang dengan celetukan, "Pertanyaan lo gak bermutu." "Gak usah sok kritis deh." "Drama banget hidup lo." "Gue aja bisa gini masa lo gak bisa sih." "Masa gitu doang (trend or etc) gak ngerti sih?"

Karena terbiasa mengikuti jalur yang sama, akhirnya gak berani memilih jalur sendiri yang berbeda dan kalo ada yang berani, please don't judge. Mau jalur barat, utara, selatan, timur, biarin aja gitu loh karena setiap orang berhak memilih jalurnya sendiri. Setiap orang berhak memilih apa yang dia ikuti, apa yang ingin dia ketahui, apa yang menjadi pilihan hidupnya.